Kamis, 31 Agustus 2023

Ada apa di SDN Karanganyar?

 


Akhirnya, terjawab sudah pertanyaan  orang tua murid SDN Karanganyar tentang keberlanjutan pendidikan anak-anaknya. Tepat pukul 10.05 WIB hari Rabu, 30 Agustus 2023, telah dilaksanakan musyawarah rencana penghapusan dan penggabungan Satuan Pendidkan  antara SDN Karanganyar dan  SDN Manasuka.

Kegiatan tersebut dihadiri KSPF SDN Karanganyar dan Komite, KSPF SDN Manasuka dan komite, perwakilan orang tua siswa SDN Karanganyar, dan Pengawas Pendamping Bapak Dede Rudiana, S.Pd. M.M.Pd.


“… Dari hasil musyawarah rencana penghapusan dan penggabungan Satuan Pendidikan tersebut disepakati secara mufakat bahwa SDN Karanganyar akan dihapus dan digabungkan dengan SDN Manasuka …” kalimat tersebut merupakan salah satu pernyataan yang tertuang di dalam berita acara.

Penulis sebagai KSPF SDN Karanganyar tidak bisa menolak ketika hal ini sudah menjadi keputusan pemerintah. Keputusan ini disampaikan oleh Juna Mulyadi, S.Pd. sebagai Korwil Bidang Pendidikan Kec. Subang. Sebelumnya beliau menyampaikan berita ini pada hari Selasa sekitar pukul 15.00 WIB di Kantor Korwil Kec. Subang.


Selain SDN Karanganyar, ada 2 sekolah lainnya yang mengalami hal yang sama. Di antaranya yakni SDN Pangipukan digabung dengan SDN Soklat, dan SDN Mongonsidi digabung dengan SDN Salep. Salah satu alasan penggabungan dan penghapusan SDN Karanganyar, SDN Pangipukan, dan SDN Mongonsidi karena jumlah siswa tidak memenuhi kriteria.

Seperti di SDN Karanganyar yang jumlah siswanya hanya berjumlah 44 orang, hal ini memang sudah tidak mungkin dipertahankan, mengingat banyak dana operasional yang harus dikeluarkan sementara perolehan dana BOS tidak mencukupi untuk mendanai semua kegiatan. Masih terdapat beberapa guru yang berstatus honorer. Dan banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan merger sekolah.

Rencana penghapusan SDN Karanganyar diwarnai dengan isak tangis orang tua. Salah satunya adalah Ema Asri. Dia sama sekali tidak menduga jika sekolah ini akan dihapus. Menurut wanita yang setia mengantar cucunya ke sekolah ini, jangan sampai nama Karanganyar dihapus, karena nama sekolah ini sudah lama melekat di hari masyarakat setempat. Bahkan Ema Asri mengenyam pendidikan Sekolah Dasarnya di SDN Karanganyar. Wajar saja kalau dia sangat berat untuk menghapus kenangan-kenangan di SDN Karanganyar.

Ini akan menjadi bahan renungan, bahwa menghapus nama sekolah tidak semudah menghapus tulisan dalam teks. Penghapusan nama sekolah secara fisik mungkin mudah dilakukan. Namun, secara psikis perlu kajian lebih mendalam. SDN Karanganyar dibangun pada tahun 1963,  Bangunan ini adalah artefak, bukti sejarah perjuangan rakyat Subang mencerdaskan anak bangsa. Haruskah jejak pejuang pendidikan terdahulu dicampakkan begitu saja?


                                                                     Arum Handayani

                                                              KSPF SDN Karanganyar

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat Berkah di SDN Karanganyar

  Masya Allah Tabarakallah, rezeki buat anak-anak soleh dan solehan siswa SDN Karanganyar. Hari ini, Jumat, 01 September 2023 ada seorang ha...