Senin, 06 Juli 2020

Covid-19 Meluluhlantahkan Dunia Penerbitan


Resume Kuliah Menulis Online Pertemuan ke-16

“Covid-19 Meluluhlantahkan Dunia Penerbitan ” 

Hari                 : Senin, 06 Juli 2020
Pukul               : 19.00  s/d 21.00 WIB
Pemateri          : Edi S. Mulyanta
Materi              : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku di  
                          Penerbit Andi


                  Edi S. Mulyanta

Perkuliahan menulis online bersama om Jay malam ini menghadirkan sosok yang spesial. Beliau adalah Edi S. Mulyana dari penerbit Andi. Mengapa saya katakana spesial, karena bulan dan tahun kelahiran beliau sama dengan saya.

Berikut adalah CV Edi S. Mulyana.

Nama               : Edi S. Mulyanta S.Si, M.T.
Jabatan            : Publishing Consultant Andi Publisher
TptLhr             : Jogjakarta/Tgl Lhr : 24 Mei 1969
Status              : Menikah
Istri                  : Retna G.
Anak               :           1. Nindita Saheka Ramadhani

                                    2. Raditya Rizky Duanda (alm)

3. Naditya Tertia Alfarizky

Hobby             : Membaca, Menulis, Olah Raga, Musik
Fb                    :
https://www.facebook.com/edis.mulyanta

Blog                : www.sobatambyar.com

Pendidikan

1.      S1 Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1994
2.      S2 Magister Teknologi Informasi Fak. Elektro UGM Yogyakarta 2006
Riwayat Pekerjaan
1.      Staff LitBang Komputer PT. Wahana Semarang 1994-2000
2.      Staff EDP PT. Sanggar Film Semarang 1995-2001
3.      Ka. Lab. Komputer STMIK Proactive Yogyakarta 2001-2002
4.      Dosen Tamu Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta 2002
5.      Staff Net Business PT. Bayu Indra Grafika Yogyakarta 2002
6.      Staff Litbang Penerbitan ANDI Jogjakarta 2003-2004
7.      Product Development Penerbitan ANDI Jogjakarta 2004-2006
8.      Ka. Biro Penerbitan Buku Umum (PBU) Andi Jogjakarta 2006-2007
9.      Manager Operasional PBU ANDI Jogjakarta 2008 – 2019
10.  Publishing Consultant Andi Publisher 2020- Sekarang

Karya tulis buku (Lihat di https://scholar.google.co.id/citations?user=tYwUNqsAAAAJ&hl=en&oi=ao)

1.      Lebih Mahir Word 2019, Untuk Penulisan Ilmiah, 2019
2.      Lebih Kreatif dengan Adobe Photoshop CS4 2008
3.      Corel Draw X4 2008
4.      Teknik Modern Fotografi Digital 2007
5.      Pengolahan Digital Image dengan Photoshop CS3 2007
6.      Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, 2006
7.      Special Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop CS2 2005
8.      Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign CS 2005
9.      Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer 2005
10.  Trik & Teknik Profesional CorelDraw 12 2004
11.  Kupas Tuntas Ponsel Anda 2003

Paparan materi diawalai dengan membongkar dapur beberapa penerbit.  Harapannya agar kita dapat mengetahui gambaran kondisi penerbit pada saat ini. Penerbitan adalah pyur  dunia bisnis yang di dalammya terdapat sebuah idealisme
Dalam dunia bisnis, tentu saja yang diutamakan adalah bagaimana caranya dapat menghasilkan uang. Dalam hal penerbitan, bagaimana caranya dengan menghasikan uang dengan menjual buku. Outlet utama bisnis penerbitan buku adalah toko buku, yang menjadi soko guru dari bisnis ini, sehingga ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang khas.
Pandemi Covid-19 telah meluluhlantahkan semua sektor bisnis, tak terkecuali sektor penerbitan. Secara signifikan dunia penerbitan mengalami penurunan omzet. Pada awalnya penurunan omzet ini tidak begitu bermakna. Namun setelah bapak Presiden mengumumkan 
Kebijakan PSBB yang dikeluarkan pemerintah  di beberapa daerah, secara otomatis toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia, memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop, artinya terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet menurun hingga 80-90%.
Outlet yang tertutup, menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku, hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku.
Setelah 3 bulan parkir di pit stop, tampaknya secercah harapan muncul di tengah badai yang tidak menentu, setelah beberpa daerah telah memetakan pandemi dengan baik, dan mencoba berani untuk bergerak.  
Pada bulan Juni sampai Juli, Gramedia sebagai outlet toko buku telah mulai membuka gerainya hingga mencapi angka di 80% di seluruh Indonesia. Imbasnya beberapa penerbit kembali bersemangat bergerak memulai masa new normal. Namun,  situasi rebound ini membuat kekhawatiran penerbit. Apakah melaju kembali ataukah menunggu terlebih dahulu keadaan menjadi lebih pasti.
Jika tetap melaju, tentunya butuh dana. Sementara roda cash flow hampir terhenti dua  hingga tiga bulan, sehingga gambling keadaan pun terjadi. Banyak penerbit yang telah kehabisan napas, sehingga tetap memutuskan untuk memarkirkan bisnisnya sambil menunggu keadaan. Jika menunggu, tentunya akan semakin terpuruk. 
Penerbit dapat memetakan buku-buku apa yang masih dapat dikembangkan saat keadaan chaos seperti ini. Identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. Beruntung tema-tema yang up to date mengenai virus corona, telah ditebar ke penulis-penulis sebelumnya. Dengan demikian, dengan cepat kami mendapatkan bahan-bahan buku-buku yang berkaitan dengan virus dengan cepat.
Kesiapan penulis, dalam menuliskan materi dalam sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri, mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah. Penerbit Andi mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat dapat mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini. Secara  cepat dapat meramu materi, kemudian dilaunchingkan, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.
Buku-buku pendidikan, juga  tetap dipertahankan produksinya, karena yakin buku ini tidak lekang oleh keadaan apapun, sehingga produksi buku dapat dikonsentrasikan ke buku pendidikan yang mempunyai pasar yang sangat stabil setiap tahunnya.
Keputusan-keputusan strategi diperlukan, mengingat ketidakpastian yang sangat besar untuk memproduksi buku. Biaya operasi dikurangi hampir 50% untuk mengurangi beban biaya produksi. Demikian pula tenaga kerja dikurangi jam kerjanya walaupun tidak begitu drastis.
Banyak hikmah yang didapat kali ini, di sisi penulis, penulis harus selalu siap untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi, penguasaan penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbitan diperlukan kelihaian tertentu.
Penulis yang siap menerima kesempatan ini, adalah penulis yang selalu berlatih untuk selalu mengeluarkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca oleh pembacanya. Tentunya dengan terstruktur baik, dan tidak ada distorsi makna yang sampai ke pembacanya.
Media WA yang dikelola Om Jay ini, merupakan latihan yang luar biasa bagus sekali, untuk menyiapkan keahlian kita dalam mengungkapan apa yang kita pikirkan, ke dalam tulisan yang dibaca, diinterpretasi oleh pembaca tulisan kita.
Semua perlu proses, latihan, dan kemauan. Komunitas belajar menulis seperti ini, merupakan sarana latihan dalam menangkap peluang yang mungkin tidak selalu ada. Menulis perlu latihan, latihan perlu waktu perulangan secara rekursif (looping) berkali-kali sehingga kita akan semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam tulisan.
Bakat hanya 1%, sisanya adalah kerja keras, tekun dan berlatih menulis. Blog adalah jalur yang sangat bagus untuk mulai menulis, karena di dalam blog, tidak ada penolakan kejam seperti penerbit menolak tulisan yang ditawarkan.
Penerbit akan selalau melihat sisi ekonomi dalam setiap tulisan kita. Dengan demikian, kemurnian keputusannya di dasarkan oleh bisnis semata. Terkadang tulisan yang luar biasa, tidak terlihat oleh penerbit yang hanya melihat business process-nya saja, bukan writing process-nya.
Dengan sudut pandang ini, perlu sedikit berempati kepada penerbit yang merupakan penjual komoditas tulisan ini. Empati yang harus dilakukan adalah, mencoba melihat visi misi penerbitannya. Kebiasaan tema-tema yang diterbitkan oleh penerbit. Intip juga buku-buku best seller-nya yang biasanya dipampang di toko buku di rak Best Seller.
Perlu diketahui rahasia ini, bahwa tidak ada buku best seller by design. Atau dirancang, didesain, untuk laku keras. Buku yang laku keras adalah buku yang blessing.
Pernah melakukan perencanaan matang, untuk membuat buku yang best seller. Kami memilih tema yang luar biasa bebobot, penulis yang cukup disegani karena menang penghargaan di dunia internasional. Kami push pemasaran dengan luar biasa. Akan tetapi hasilnya cukup mengecewakan.
Laskar pelangi, saat awal terbit, penulis tidak menyangkan akan meledak. Di awal pemasarannya, sungguh mengecewakan. Meledak karena kekuatan word of mouth, alias dari mulut kemulut, dari komunitas satu ke komunitas lain, dan di trigger dengan sebuah peristiwa yang tidak disangka-sangka yaitu Muktamar Muhammadiyah. Terjadilah ledakan viral,  menjadikan buku tersebut best seller. Tidak ada desain awal, tidak ada perencanaan untuk menuju best seller.
Dengan berbagai pengalaman ini, komunitas senasib sepenanggungan adalah wahana yang baik dalam mengelola tulisan. Dapat kami katakan pejuang literasi yang puritan seperti Oom Jay ini dapat memberikan angin segar untuk tumbuhnya penulis-penulis baru yang tangguh dan tidak cengeng dengan penolakan penerbit, akan tetapi tetap berkarya hingga menghasilkan tulisan yang khas. Punya karakter sendiri dan tentunya ditunggu kehadirannya oleh pembaca dan penerbit tentunya.
Kita dapat memulai tulisan dengan tema yang kita sukai dan betul-betul  dikuasai. Tulis dengan terstruktur, muat di blog pribadi, dan sebarkan di lingkungan teman. Jika sudah percaya diri, buatlah proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit. Penerbit akan melihat tema, judul utama, 0utline tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender, pendidikan, dll). Jangan lupa berikan alasan mengapa buku tersebut ditulis. Bapak ibu dapat sedikit "Ngecap" supaya penerbit tertarik dengan tulisan ibu.
Penerbit bukan berarti mengetahui segalanya. Penerbit didasarkan pada data historis penjualan. Jadi penerbit itu tidak selalu benar. Penerbit biasanya agak sedikit kurang berani dengan penulis-penulis perintis dengan tema yang berlum terekam di datanya. Sehingga proposal ini sangat perlu bapak ibu beri perhatian, untuk menyadarkan penerbit akan tema yang diangkat dalam tulisan.
Tulislah rencana penulisan dengan target market yang dituju, syukur-syukur ada penawaran rancangan pemasarannya. Pemasaran era new normal sangat berbeda dengan era normal sebelumnya. Selanjutnya buku-buku mungkin akan disalurkan ke media e-book. Media printing offline mungkin akan semakin berkurang jumlahnya.  
Ke depan media-media selain buku akan semakin banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.
Demikian paparan pemtateri seputar dunia penerbitan. Dari sesi tanya jawab diperoleh pernyataan sebagai berikut:

1.      Dalam penajuan  proposal tulisan, harus memuat : Judul Buku, Outline Rencana Buku dalam bantuk bab dan sub bab, Sinopsis Buku, dan CV Penulis. Sertakan pula sampel bab yang sudah ditulis minimal 1 bab, sehingga memudahkan bagian editorial memerkirakan kemampuan editing mandiri penulisnya.

2.      Proses review satu bulan, Proses editing satu  bulan, proses pra produksi lay out cover  satu bulan, prooses produksi satu bulan. Penulis menyerahkan dalam bentuk file Word, tidak perlu membuat cover karena cover akan dibuat oleh team desain penerbit

3.      Royalty hasil penjualan buku untuk penulis sebesar 10% dari harga jual, yang akan dibayarkan setiap 6 bulan

4.      Naskah pengajuan penerbitan buku bisa disampaikan melalui mailto:edis.mulyanta@gmail.com

5.      Setelah buku selesai dicetak, penulis mendapatkan sampel 6 eksemplar

6.     Kanal e-book akan kami buka produksinya melalui Google Play/ Google Books sehingga semoga tingkat penerimaan naskah akan semakin besar dengan outlet ebook

7.      Lebih detailnya teknik penulisan  menggunakan ukuran Unesco 16x23 cm, jumlah halaman 125-200 halaman

8.      Cara untuk mengetahui proposal diterima atau tidak, biasanya pihak penerbit  merespon roposal yang diterima saja, untuk yang tidak diterima biasanya tidak direspon (3 bulan dead line). Ke depan dengan menggunakan apps. dialog bisa terjadi sehingga memungkinkan untuk mengubah alur proposal sehingga bisa lanjut ke proses penulisan.

9.      Akan dibuka kanal e-book sehingga tingkat terbitnya akan semakin besar. Promo dilakukan oleh pihak penerbit, penulis diminta membantu untuk mempromosikan. Saat ini promosi dapat dilakukan dengan webinar-webinar yang dikomandani oleh penerbit. Menyediakan aplikasi Zoom hingga 300 peserta, silakan dipergunakan secara maksimal bagi penulis yang berkenan menggunakannya untuk promosi.

10.  Tingkat penolsakan proposal sangat tinggi, nyaris mendekati 85% hal ini berkaitan dengan penyelesaian proposal terdahulu yang secara historis tidak berhasil menjadi buku. Hal ini mendorong kami membuat apps proposal untk memantau perkembangan penulisannya. Rata

Simpulan yang dapat ditarik dari perkuliahan ini, bahwa dunia penerbitan adalah dunia bisnis yang dapat menghasilkan uang. Walaupun masa pandemi Covid-19 telah meluluhlantahkan prospek dunia penerbitan, namun sebagai penulis harus tetap konsisten dalam berkarya. Masa pandemi Covid-19 bukanlah penghalang untuk tetap berkarya. 
Pencarian keilmuan harus didokumentasikan secara terstruktur.  Pembaca akan dapat mewarisi ilmu kita, bahkan mengembangkannya di kemudian hari. Ilmu kita akan menjadi immortal tidak lekang oleh keadaan zaman, dan selalu dikenang menjadikan legacy kepada anak cucu kita. Dokumentasi dalam  bentuk buku yang dkirimkan ke Perpustakaan Nasional bagian deposit, yang dilindungi oleh undang-undang,  akan dapat menelusuri jejak langkan dokumentasi kita dalam bentuk tulisan dan menuju keabadian. 

                  Semoga bermanfaat. Salam literasi! (arumliterat.blogspot.com)

Arum Handayani
Guru SMPN 3 Subang
Penulis novel “Tarian Sang Sinden” dan “ Romantika Aisyah”
Ketua Komunitas LISANGBIHWA (Literasi Subang Bihari dan Berwibawa)






19 komentar:

  1. mantap Buketu sungguh lengkap

    BalasHapus
  2. Sigap, cepat dan mantap resumenya Bu Ketu 👍👍💪

    BalasHapus
  3. Judulnya mantap bu...menarik..
    Isinya keren 👍👍🙏

    BalasHapus
  4. Super cepat ..mntap bu ..salam literasi sukses bu

    BalasHapus
  5. Bagus sekali resumenya bu, salam sukses..

    BalasHapus
  6. Semangat bu...ayo saling memotivasi

    BalasHapus
  7. Ke depan media-media selain buku akan semakin banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.

    BalasHapus
  8. Semangat dan gerak cepat. Mampir ya ke https://nurainiahwan.blogspot.com

    BalasHapus
  9. Selalu terdepan
    Resumenya mantul

    BalasHapus
  10. Judulnya dan tulisannya mantap bu 👍

    BalasHapus
  11. Semoga kita dapat menerbitkan buku lagi ya bu ☺️

    BalasHapus
  12. mantul dan lengkap...bu ketu emang jempol

    BalasHapus

Jumat Berkah di SDN Karanganyar

  Masya Allah Tabarakallah, rezeki buat anak-anak soleh dan solehan siswa SDN Karanganyar. Hari ini, Jumat, 01 September 2023 ada seorang ha...