Resume Kuliah Menulis Online
Pertemuan ke-22
“ T O J T R P Jurus Menulis Sukses”
Hari : Senin, 20 Juli 2020
Pukul :
19.00 s/d 21.00 WIB
Pemateri : Akbar Zainudin
Materi : Langkah-langkah Menulis Buku
Perkuliahan
malam ini menghadirkan sosok penulis motivator. Beliau adalah Akbar Zainudin
seorang penulis buku motivasi Man Jadda Wajada. Materi yang
disampaikan mengenai langkah-langkah menulis buku. Secara detail penyampain
materi dapat dilihat di https://tigabelase.wordpress.com/2020/07/05/dasar-menulis-akademik, https://youtu.be/ZjPv5HWr6L0 dan
https://youtu.be/-7E7q4I4-vU
Bagaimanakah seorang Akbar Zainudin berproses dengan 13 karya bukunya? Inilah
langkah-langkah beliau dalam menulis buku yang disingkat menjadi TOJTRP (Tema,
Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit)
1.
Tema
Tema
adalah gambaran benang merah dari keseluruhan cerita. Setiap buku harus punya
tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang
mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya
kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.
Berusahalah
untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita dikenal ahli dalam tema
tersebut. Orang tidak kebingungan dengan keahlian kita.
2.
Outline
Outline
atau daftar isi berguna untuk:1) arah tulisan, 2) bisa buat jadwal dan target,
3) menghindari "ngeblank" pada saat menulis, dan 4) agar bukunya
selesai.
Kalau
tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal
penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis,
akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya
tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.
Bukunya
akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus
adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline.
Cara mengembangkan daftar isi (outline). Untuk buku non fiksi, gunakan
prinsip dasar 5W dan 1H. What, ini terkait pengertian, definisi,
pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya. Why, ini adalah tentang alasan
(mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa. How, ini berbicara tentang bagaimana, tips and
trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya. where dan when
bisa tidak digunakan.
Contoh.
Tema:
Santri dan Menulis
What
1)
Santri
dan keterampilan menulis.
2)
Keterampilan
apa saja yang dibutuhkan agar bisa menulis.
3)
Para
ulama dan karya mereka dari masa lampau.
4)
dan
seterusnya.
Why
1)
Mengapa
Santri Harus Menulis?
2)
Tujuan
Menulis.
3)
Tantangan
Mengapa Santri Harus Bisa Menulis.
4)
dan
seterusnya.
How
1)
Bagaimana
cara menulis?
2)
Bagaimana
membangun disiplin menulis?
3)
Tips
and Tricks Menjadi Penulis.
4)
dan
seterusnya.
Who
1)
Siapa
saja tokoh-tokohnya
2)
Tentukan
tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita. Misalnya, ayah, ibu, teman,
guru, dan sebagainya.
3)
Gunakan
karakter, gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing. Plot
atau Alur Cerita.
4)
Gambarkan
alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana
akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. Terus
ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.
Membuat
outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat
bantu. Biasanya saya menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi.
Membuat
outline bukan suatu kewajiban, tetapi outline ini penting agar tulisan tidak
lepas dari relnya dan dapat dubuat jadwal agar buku cepat selesai
Apakah
wajib? Tidak harus. Tetapi kalau saya pribadi, ini harus ada. Biar ada rel ke
mana tulisan kita, biar selalu ada arah kalau kita menemui jalan buntu, dan ini
yang paling penting; bisa membuat jadwal agar buku cepat selesai.
Contoh
outline buku "Man Jadda
Wajada" yang menggunakan konsep dasar
5W dan 1H. bertemakan motivasi umum,
motivasi hidup.
Biasanya
dimulai dengan why.
1)
Mengapa
motivasi itu penting dalam hidup.
2)
Motivasi
apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.
3)
Apa
tujuan hidup seseorang?
4)
Mengapa
orang harus berubah?
5)
Darimana
perubahan itu bisa dimulai?
6)
Apa
saja yang harus diubah?
What
1)
Apa
itu sukses?
2)
Langkah-langkah
apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?
3)
Potensi
diri, kelebihan dan kekurangan.
4)
Memahami
bahwa sukses itu bisa kita dapatkan.
How
Ini
tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga
action.
1)
Bagaimana
bermimpi besar.
2)
Bagaimana
membuat rencana (action plan).
3)
Bagaimana
berani memulai.
4)
Menjadi
kreatif.
5)
Membangun
momentum berubah.
6)
Kapan
harus memulai?
Bedah
buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".
Target
buku ini adalah para santri, umum SMP dan SMA. Karena itu, buku ini harus
sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan
tetap bobot isinya tinggi. Diuraikan berdasarkan what,why, dan how.
a.
Apa
itu sukses.
b.
Apakah
bisa anak pesantren itu sukses?
c.
Kisah-kisah
sukses alumni pesantren.
d.
Sukses
itu apa menurut pesantren?
e.
Bagaimana
caranya agar kita sukses?
f.
Apa
yang harus kita lakukan mulai dari sekarang?
Dari
poin-poin itu dijabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap.
Daftar isi ini lalu dituliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika
Sukses Berawal dari Pesantren". Buku ini sudah terjual lebih dari 25.000
eksemplar di seluruh Indonesia
Contoh
Outline Buku UKTUB.
1)
Sikap
Mental
2)
Motif
Menulis
3)
Mencari
Ide
4)
Apa
yang Ditulis
5)
Bagaimana
Menulis
6)
Mengenal
Pembaca
7)
Mengenal
Penerbit.
Dari
poin-poin inilah dikembangkan menjadi daftar isi. Karena itulah, buku UKTUB ini
lengkap sekali. Anda tinggal mengikuti satu demi satu langkah-langkahnya untuk
menjadi penulis buku. Buku ini merupakan rangkuman best practices Akbar
Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada
Anda.
Rahasia
Akbar Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua
pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan
dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika Anda serius mempraktikkan
isi buku ini, dijamin Anda akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!
Buku
ini khusus bagi para calon penulis dan para penulis. Disarankan, highly
recommended Anda membeli, mempelajari dan mempraktikkan apa yang ada dalam
buku ini. Biar lebih serius dalam belajar menulisnya. Simak beberapa testimony
di bawah ini.
"Judul
buku ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti
dengan Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior saya di Gontor ini, untuk
belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan buku
yang bagus dan laris"
(Ahmad
Fuadi, Penulis Novel Best Seller Negeri 5 Menara)
"Para
penulis adalah orang-orang terpilih yang memiliki visi jauh melampaui zamannya.
Jika Anda ingin menjadi orang seperti itu, bacalah buku ini!"
Ahmad
Gaus, Dosen Bahasa dan Budaya Swiss German University
"Andai
dari dulu buku ini sudah ada, mungkin perjalanan saya menjadi penulis bisa
lebih mudah. Uktub! Menulislah sekarang juga!"
Ollie,
CMO & Co-Founder NulisBuku.com
"Cukuplah
bagi seseorang membaca buku ini untuk mewujudkan keinginannya menjadi penulis
buku atau memiliki penerbit buku".
M.
Abdul Ghoffar, Pemilik Penerbit Al-Mahira
"Melalui
bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan
yang mudah dan menyenangkan"
Nashrulloh
ZM Zarkasyi, Guru Bahasa Indonesia di Pondok Modern Gontor
3.
Jadwal
Kalau
daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah
membuat jadwal secara nyata. Misalnya satu tulisan jadwalnya seminggu selesai,
maka harus selesai dalam waktu seminggu. Dengan demikian, dalam waktu 30
minggu tulisan akan akan selesai Dengan kita membuat jadwal, maka akan
memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
Cara
Membuat Jadwal
Ø Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target
Lama Menulis-Tanggal-Keterangan.
Ø Isi Nomer.
Ø Isi Judul Artikel.
Ø Perkirakan berapa lama (berapa hari) artikel akan ditulis
Ø Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.
Ø Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.
Jadwal
menulis ini menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal
tersebut dan bisa mendisiplinkan diri sendiri.
4.
Tuliskan
Tulis dan
selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu
tulisan sampai sempurna. Tulis sesuai tema dan jadwal yang sudah ditentukan.
Disiplin diri agar tulisan selesai sesuai target yang sudah ditentukan.
5.
Revisi
Revisilah
tulisan jika semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul
sampai sempurna. Jika kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah
menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua, baru revisi.
Apa
saja yang direvisi?
Ø Data dan informasi yang kurang.
Ø Tata Bahasa
Ø Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
Ø Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
6.
Penerbit
Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?
1)
Apakah
bukunya laku atau tidak? Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah
pembaca butuh buku kita? Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku
kita menjawab kebutuhan apa? Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita,
maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti
memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
2) Apakah
yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Apa kelebihan kita
dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini.
Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
3) Apa
yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? Harus punya jawabannya.
Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun
Komunitas, Dan Sebagainya. Apakah perlu membayar kepada penerbit?
Kita
tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang royalti.
Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual. Cara mengirimkan naskah
yakni naskah harus sudah jadi. Kemudian diprint, lalu dikirim dengan hard copy dan soft
copy dalam bentuk CD atau flash disk. Kabar diterima atau tidak
sekitar 3 bulan.
Dari
sesi tanya jawab diperoleh keterangan bahwa:
1) Buku
motivasi biasanya terdapat teori, cerita inspirasi, dan simpulan. Penglama
pribadi sekitar 30-60 persen. Dalam novel bisa jadi 80 persen dari kisah
sendiri.
2)
Jadwal
menulis buku sesuaikan dengan kemampuan kita,jangan dipaksakan.
3)
Pilihlah
tema yang kita kuasai dah senangi
4)
Agar
konsisten dan tidak kehabisan ide : banyak baca buku, latihan menulis setiap
hari. Jadwalkan setiap hari menulis 15 menit saja. Disiplin. Nanti akan
terlatih untuk bisa menuliskan berbagai ide secara baik, ikut seminar dan
pelatihan. ,upload tulisan di blog dan medsos., punya mentor menulis.
5)
Tidak
ada kegiatan yang langsung berkaitan dengan kemampuan mempertahankan otak kita
selain membaca dan menulis.
6)
Menulis
adalah tentang kebahagiaan. Kalau kita tumpahkan semuanya dalam tulisan, indah
sekali hidup ini.
7)
Menulis
buku itu warisan terbaik kita. Di situ kita bisa cerita apa saja. Harapan kita,
"unek-unek" perasaan kita. Bebas saja menulisnya.
8)
Menulis
adalah tentang berbagi kebaikan. Jika kebaikan itu bisa dibagi, terus menerus
dibaca orang, kebaikan itu akan terus menjadi pahala, bahkan kalau nanti kita
sudah tiada.
9)
Menulis
itu membuat kita lebih sehat. Kita setiap hari bangun dengan semangat baru, ada
target baru yang harus kita selesaikan. Apalagi yang menyenangkan hidup kita
selain bersemangat setiap hari?
10)
Tidak
ada kata terlambat dalam menulis.
11)
Biasanya
dalam proses penulisan, memang ada penambahan atau pengurangan dari outline
yang sudah ada. Tidak masalah, outline tidak kaku, fleksibel. Bisa ditambah
atau dikurangi. Yang paling penting adalah tidak melenceng dari tema. Biasanya
ada penambahan karena pada saat menulis kita punya ide-ide baru yang belum
terpikir sebelumnya.
12)
Jangan
sakit hati kalau naskah ditolah, jadikan evaluasi.
13)
Menulis
itu tentang kenyamanan dan kenikmatan. Menulis itu mesti kita nikmati agar bisa
membahagiakan.
14)
Menulislah
sebebasmu. Jangan dibatasi. Apa saja.
15)
Untuk
menulis di surat kabar, faktor utama adalah kekinian. Opini mesti menyangkut
hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan. Selain itu, pemikiran dan
tanggapan kita sebagai penulis juga harus menonjol.
16)
Berhenri mengucapkan bahwa kita penulis
pemula, yakin bahwa kita bisa menulis, hilangkan rasa takut dan khawatir.
17)
Menulis
itu lebih banyak mengenai sikap mentalL dibandingkan dengan keterampilan. Bukan
pinternya, tetapi mau atau tidak.
18)
Menulis
itu lebih banyak tentang kemauan, tekad, disiplin, pantang menyerah, dan terus
belajar. Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah bisa menjadi penulis.
Berdasarkan
paparan materi dan tanya jawab di atas, dapat ditarik simpulan bahwa menulis
adalah suatu keterampilan yang diperoleh dari hasil latihan secara terus
menerus. Gunakan prinsip TOJTRP (Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit).
Gunakan rumus 5W+ 1H untuk tulisan fiksi. Kuncinya semakin banyak berlatih,
tulisan kita akan semakin baik. Mulai dengan tekad dan niat yang kuat untuk
memperbaiki nasib dan hidup kita, serta untuk bermanfaat bagi orang banyak. Ikuti
dengan membuat outline dan jadwal menulis, lalu konsisten menulis setiap hari.
Semoga bermanfaat. Salam literasi! (arumliterat.blogspot.com)
Arum Handayani
Guru SMPN 3 Subang
Penulis novel “Tarian Sang Sinden” dan “ Romantika Aisyah”
Ketua Komunitas LISANGBIHWA (Literasi Subang Bihari dan Berwibawa)
Mantap Bu Ketuu👍
BalasHapusSemangat trs bun...
BalasHapusMantul resumenya
Judul tulisan kita mirip Bu... Sehati.... ☺️
BalasHapushttps://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/07/rumus-menulis-buku-ala-melenial.html
BalasHapusMantap bun, lengkap 👍
BalasHapusKeren resumenya buketu
BalasHapusMantap, semoga juga menjadi penulis handal...
BalasHapus1. www.sarastiana.com2.www.kelas maya