Resume
Materi Belajar Menulis Gelombang 12
Pertemuan
04 : Senin, 8 Juni 2020
Waktu :
Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri :
Emi Sudarwati
Topik : Berbagi pengalaman
menerbitkan buku
Penulis :
Arum Handayani_ SMPN 3 Subang (arumhandayani335@gmail.com)
Pembelajaran
malam ini diawali dengan memperkenalkan buku karya pemateri serta proses
penerbitanntanya. Beliau bercerita dari tahun 2013 hingga tahun 2019, berikut
adalah buku dan paparannya.
Pada
tahun 2013.
Penmateri bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro. Namanya PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi
Bojonegoro). Di sana pemateri banyak
berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior. Seperti : JFX. Hoery
(Padangan-Bojonegoro), Sunaryata
Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang
Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG
(Pemred Radar Bojonegoro-waktu itu), dan
masih banyak lagi yang lainnya.
Dari
orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya pemateri mendapatkan
pencerahan. Bahwa karya siswa yang sudah
terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).
Pada
awal tahun 2014 ini terbitlah
Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku
LUNG.
Pada
penghujung tahun 2014. Kembali bekerja
sama dengan PSJB, pemateri menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN
1 Baureno. Tidak berhenti sampai di
situ. Karya-karya ini juga mendapat
sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati
Bojonegoro saat itu.
Sampai-sampai
penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk
wawancara. Alhasil, besuknya tayang di
surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal itu. Dari sana,
semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut. Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro
banyak diserbu pembeli buku. Semua ingin
membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku.
Buku
karya Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno
menjadi inspirasi bagi banyak sekolah.
Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain. Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai
media, baik cetak maupun on line. Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa
harus membayar sepeserpun.
Pada
tahun 2015 ini, pemateri ditugaskan untuk
mengikuti lomba inobel tingkat nasional.
Awalnya ada rasa tidak percaya diri.
Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak
henti memberikan semangat dan motivasi.
Akhirnya pemateri mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah
hati.
Namun
tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas. Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia,
pemateri diundang ke Jakarta untuk presentasi.
Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga. Seusai lomba, seluruh finalis diajak
berwisata di Dufan. Meskipun belum
mendapat juara, namun pemateri sudah cukup bangga, bisa belajar bersama
guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Di
samping itu, pemateri juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti
sayembara di BBJT. PSJB adalah
kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro. Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa
Jawa Timur. Lembaga tersebut, setiap tahun
mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia,
karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji
sukur, pemateri mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi. Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan
beberapa buku karya sastra siswa. Semua
itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih
berinovasi lagi. Dengan status baru ini,
pemateri merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus
literasi di manapun juga. Bukan hanya
untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.
Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.
Pada
tahin 2016, pemateri ditugaskan mengikuti
seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua
kalinya. Karena banyak guru menolak
mengikuti seleksi tersebut, akhirnya pemateri ditugaskan lagi. Ternyata tidak sia-sia. Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga
puluhan peserta.
Pada
tahun yang sama pemateri mengirimkan karya inobel. Kali ini bukan atas inisiatif bapak kepala sekolah, tetapi keinginan
penulis sendiri. Karena pengalaman tahun
2015 lalu begitu menginspirasi. Kali ini
bukan karya baru. Namun karya lama yang
diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri. Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori
SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak
lama seusai lomba, pemateri mendapat panggilan untuk short Course di Negeri
Belanda. Belajar sistem pendidikan di
negri kaum penjajah yang super maju itu.
Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik,
yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.
Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri
Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang
dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota
Bali.
Lagi-lagi,
di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri
ini. Kali ini, semua peserta mendapat
materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.
Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam
jurnal berkelas nasional. Nama jurnalnya
adalah DEDAKTIKA.
TAHUN
2017.Tidak berhenti sampai di situ. Beberapa bulan berikutnya. Penmateri diundang untuk mengikuti workshop
Literasi di Kota Batam. Tidak ingin
melewatka kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga,
yaitu Singapura. Sehari di kota lion,
melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan
aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik. Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke
Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.
Kebetulan juga bertepatan dengan liburan
sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di
sekolah.
Paska
menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba
yang sama. Tentu dalam waktu yang belum
bisa diprediksi. Oleh karena itu,
penulis tidak ingin kesepian. Lalu
mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu
buku. Penulis menyebutnya dengan istilah
Patungan Buku Inspiratif.
Bukan
hanya karya yang bersifat ilmiah. Namun
dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif, berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi,
kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam
perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku
patungan. Namun saat ini lebih banyak
menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa
Indonesia).
TAHUN
2018. Ratusan buku lahir dari grup
Patungan Buku Guru Inspiratif. Karena
sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup
dirubah. Yaitu menjadi Penerbit Buku
Inspiratif (PBI). Beberapa undangan dari
daerah-daerah lain mulai berdatangan.
Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta
dan lain-lain.
Akhirnya
pemateri berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari
Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang
di Bojonegoro sendiri, pemateri aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar
Guru (PBG). Setiap saat harus siap
menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan. Juga sebagai juri dalam lomba-lomba
guru. Tempatnya bisa di PBG pusat atau
di PBG kecamatan.
Selain
di PBG, juga penmateri aktif di
PGRI. Yaitu sebagai juri lomba Guru
menulis dan pelatihan meulis buku.
Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan
lebih kreatif dalam menulis.
Menghimbau
agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media. Jangan berharap sekali kirim pasti tayang
atau dimuat. Namun harus bersabar,
terus-menerus mengirim naskah. Lama
kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan
karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman meulis itu sangat
diperlukan. Dengan terus-menerus
mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula. Dari proses tersebut kita belajar. Belajar meminimalisir kekesalahan.
TAHUN
2019. Pemateri mengawali terbitnya buku
Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku. Karya ini
ditulis berdua dengan suami. Semoga
dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin
bahagia.
Selanjutnya,
di tahun yang sama. Pemateri ingin
menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa,
yaitu pengalaman selama haji dan umrah.
Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini, Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling
Nusantara dan Dunia. Alhamdulilah impian
ini bisa menjadi nyata.
Adapun
untuk patungan, seperti biasa saja.
Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan
Buku Inspiratif. Juga menulis bersama
penerbit Pustaka Ilalang,
Pemateri
juga memaparkan peristiwa peluncuran TBM, sanggar teater, took buku kinanti.
Yang dapat dilihat http://www.penerbitmajas.com/2019/10/peluncuran-tbmsanggar-teater-toko-buku.html?m=1
Peristiwa
| Peluncuran TBM, Sanggar Teater, Toko Buku Kinanthi
PENERBITMAJAS.com - Minat baca masyarakat terhadap
buku-buku bacaan bermutu ternyata lumayan. Namun ternyata pula ketersediaan
buku-buku itu belum seperti yang diharapkan.
Oleh karena itu seorang pemuda Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro mengajak kerja sama Taman Baca Masyarakat Kinanthi untuk dapat mengelola TBM Kinanthi. Ini guna perwujudan aktivitas membaca buku sekaligus aktivitas belajar menulis.
Oleh karena itu seorang pemuda Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro mengajak kerja sama Taman Baca Masyarakat Kinanthi untuk dapat mengelola TBM Kinanthi. Ini guna perwujudan aktivitas membaca buku sekaligus aktivitas belajar menulis.
Sambutan Ketua
TBM Kinanthi sangat bagus dan bagai gayung bersambut didukung oleh KBM
(Komunitas Belajar Menulis) Kepohbaru. Maka terselenggaralah acara peluncuran
TBM, Sanggar Teater, Toko Buku Kinanthi pada 22 September 2019.
Pemuda
itu bernama Rony (foto ke-3 dari atas saat memberi sambutan) yang pada acara
itu berperan sebagai Ketua Panitia. Ketua TBM Kinanthi adalah Emi Sudarwati,
S.Pd. (foto paling bawah ke-3 dari kiri) guru SMPN 1 Baureno yang telah malang
melintang di dunia literasi Indonesia.
Ketua
KBM adalah Sigit Priatmoko dosen Unisma/Universitas Islam Malang (foto
ke-2 dari bawah saat memberi sambutan). Ketiganya memberi sambutan pada acara
di Desa Blongsong Kecamatan Baureno pada hari bersejarah itu. Bertindak juga
sebagai panitia adalah Slamet Widodo, S.Pd. (foto paling bawah ke-2 dari kanan)
guru MTsN 3 Bojonegoro, M. Alim, S.Pd. (foto paling bawah paling kanan) guru
SMKN Kepohbaru.
Peserta acara adalah masyarakat
umum sekitar 60 orang peserta yang terdiri dari siswa-siswi, guru, lain-lain,
dari Bojonegoro, Lamongan, Tuban. Puncak acara adalah Pelatihan Menulis Puisi
oleh Yonathan Rahardjo yang dikenal sebagai sastrawan Indonesia. Sebelum
pelatihan, Emi Sudarwati memberi materi motivasi dunia penulisan. Pelatihan
disemarakkan dengan tanya jawab dan atraksi pembacaan puisi oleh para peserta.
(Foto: Viyo, ES, YR)
Selanjutnya
pemateri mengajak peserta untuk ikut bergabung menulis dan menerbitkan buku di
program SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).
Adapun ketentuannya sebagai berikut:
Kirimkan
naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat.
Misalkan:
1.
Kumpulan Puisi
2.
Kumpulan Cerpen
3.
Kumpulan Esai
4.
Novel
5.
PTK
6.
Naskah INOBEL
7.
Kumpulan Pantun
8.
Kumpulan Resep
9.
Kumpulan Cerpen Misteri
10.
Dll
Jenis
huruf : Time new roman/12/1,5
Ukuran
kertas A5
2:2;2;2
Naskah
sudah lengkap dengan kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan
dipisah2.
Nama
file : SaGu SaBu spasi nama, atau SaSis SaBu spasi nama
Contoh
: SaGu SaBu Emi, atau SaSis SaBu Emi
Biaya
penerbitan tergantung jumlah halaman. 56 halaman kena 480.000. dst Ongkir bisa
bayar di tempat. Dapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan Majas
Grup.
Alamat
Pengiriman naskah : emiime2011@gmail.com
Konfirmasi
ke WA : 08563155081. Jika naskah dinyatakan lolos kurasi, Silahkan transfer:
BRI
001101005862531 An Emi Sudarwatijika sudah transfer di foto. Lalu kirimkan ke
WA ke no 08563155081. Waktu pengumpulan naskah mulai hari ini. Buku akan terbit
paling cepat 3 bulan setelah kirim naskah dan TF.
Jika
menginginkan cover buat sendiri, langsung dicantumkan saat kirim naskah. Dengan
persyaratan, harus orisinil. Bukan jiplakan atau hasil rekayasa dari internet.
Jika
tidakak ada, Penerbit menyediakan desain cover gratis. 1 X edit cover kena cas
100.000
Selesai
sesi pemaparan materi, bu Fatimah selaku moderator mempersilakan peserta untuk
bertanya.
Pertanyaan
ke -1 dari Pak Jaferson (Bandung-Jawa Barat)
Bagaimana
awal mulanya ibu membuat buku, apakah punya ide tersendiri atau Bagaimana?
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Awal
tahun 2013 bu Emi sudah kepikiran ingin Menerbitkan Buku. Tapi belum tahu caranya. Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan
dengan Kawan-kawan PSJB. Sehingga tahun
2014 terbit buku perdana bersama siswa.
Karena beliau tidak mau sukses
sendirin. Tapi ingin siswa desa pun bisa dikenal.
Pertanyaan
ke- 2 dari bu Aning (Pati)
Untuk
pengiriman naskah atau materi untuk dibukukan, apakah harus
sudah dalam keadaan siap cetak? Apa yang layout pihak percetakan? Bagaimana
untuk naskah yang dikirim hanya berupa karya saja, berapa beaya yang harus
dibutuhkan? ( jika Caver dan layout
bukan penulis)
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Naskah
usahakan dikirim lengkap. Mulai judul, kata pengantar, daftar isi, isi buku,bdan biografi penulis. Sedangkan edit, layout dan desaig kover akan dikerjakan TIM
kami. Namun jika Bapak/Ibu berkenan
membuat kover sendiri juga diperbolehkan.
Tapi tidak akan mengurangi biaya ke penerbit. Ukuran kertas sudah A5 ya.
Jadi bisa langsung dihitung biayanya.
Adapun biaya penerbitan, tergantung jumlah halaman dan banyaknya cetak. Catak
minimal 10 eks. Kalau jumlah halamannya 50-60 halaman, biayanya 480.000. Sudah
termasuk edit, lay out, desaig kover dan ISBN.
Pertanyaan
ke -3 dari bu Santi (Jayapura)
1.
Untuk
menerbitkan di Penerbit Majas, setelah dikirimkan naskah lengkap dan bukti yang,
bagaimana dengan proses editor dan penerbitan ISBN nya
2.
Apabila
ternyata naskah kami ditola , apakah ada pemberitahuan kepada kami? Karena
pernah penerbit lain ber bulan bulan tdk ada info kepada penulis ternyata
naskah nya ditolak.
3.
Beberapa
kali saya ikut lomba TK nasional baik LKG ,inobel, MTMH atau lainnya, tetapi
paling mentok di juara dua atau tiga. Dan belum pernah juara satu.
Bisa kah ibu berbagai trik agar menjadi sang juara. Sebagai
motivasi kami semua.
Jawaban
bu Emi Sudarwati
1.
Saya
adalah salah satu editor di Penerbit Majas.
Masih banyak juga editor lainnya.
Termasuk Bu Hati dll. ISBN dll juga akan diurus tim kami.
2.
Jika
naskah ditolak, akan langsung saya kabari.
Karena kami penerbit Indi, maka tidak banyak naskah yang ditolak. Alasan ditolak: plagiat lebih dari 40%.
3.
Keren Bu.
Saya tidak ada trik khusus.
Jangan mudah mengarah dan terus belajar dan perbaiki karya kita.
Tahun 2015 saya hanya finalis inobel. Lalu tahun 2016 saya perbaiki naskah yang
sama. Tentu dengan mendengarkan kritik
dan saran dari dewan juri. Saya sih
tidak ambisi ingin juara 1. Tujuan saya
ikut lomba hanya ingin belajar dari peserta lain. Karena mereka berasal dari daerah seluruh
Indonesia. Mereka rata-rata terbaik dari
daerah masing-masing.
Pertanyaan
ke-4 dari
bu Ika Fitriyati (Yogyakarta)
1.
Jika
kita menulis buku dengan menggunakan bahasa jawa, dialek yang dipakai dialek
mana? apakah dialek di sekitarkita? berhubung basa jawa itu banyk dialeknya,
atau ada standar tersendiri?
2.
Referensi
yang dipakai apakah harus referensi buku berbahasa jawa juga? atau bolehkan
referensinya buku bahasa Indonesia ?
Jawaban
bu Emi Sudarwati
1.
Saya
menulis menggunakan Bahasa Jawa baku untuk buku ajar/pelajaran. Sedang buku cerita atau puisi (Gurit)
menggunakan Dialek Bojonegoro. Dialog di
cerita bisa menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing.
2.
Referensi
bisa gunakan Bahasa Jawa, Indonesia maupun Bahasa Asing.
Pertanyaan
ke -5 dari bu Hanifah (Gresik)
untuk
PTK. Ini asli naskah PTK atau bagaimana ? Yang dikirim ke penerbit ?
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Naskah
PTK harus sudah dirubah sistematikanya seperti buku. Jadi ada beberapa yang
boleh dihilangkan. Ada pula yang harus
disederhanakan. Boleh 1 PTK atau lebih
baik 1 buku terdiri dari kumpulan beberapa PTK.
Tapi kalau Ibu mau mengirim naskah asli juga boleh. Namun ada biaya tambahan 100.000. Karena tim akan memangkas sesuai kreteria
kami.
Pertanyaan
ke- 6 dari Pak Nengah (Bali)
Bagaimn
konsep dasar yang ibu berikan kepada anak-anak agar anak-anak kita senang dan
mau menulis, hingga bisa Sasisabu?
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Sebelum
mulai pelajaran, saya minta 1 siswa membaca cerita. Lalu yang lain mendengarkan. Setelah itu semua membuat ringkasan
cerita. Kemudian secara acak mereka
membaca ringkasan cerita di depan kelas. Lama-lama akan terbangun kultur
membaca dan lalu menulis.
Pertanyaan
ke-7 dari Ni Ketut Suastiwi .Guru Tk Negeri Desa Tusan. Klungkung Bali
Bolehkah
Minta No Wa Bunda Pemateri. Kebetulan Kami 1 Almamater. Saya Punya Lagu Berbahasa
Daerah Bali Tentang Kromo Inggil, ingin membawa lagu saya menjadi lagu berbahasa
daerah Inggil se nusantara. Tema: Anggota Tubuh. Terimakasih
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Nomer
WA saya 0821-3220-6671
Pertanyaan
ke – 8
dari pak Suryan (Bangka Barat)
Saya
agak tertarik dengan nominal angka di penerbitan itu, apa dan bagaimana
kelanjutan angka-angka tesebut, termasuk jika ingin memperbanyak eksemplar buku
tersebut selain yang 10 tadi? Termasuk untk format layout cetak
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Jika
ingin cetak dengan jumlah banyak akan lebih murah. Kalau mau cetak ulang juga
bisa. Biayanya tentu selisih. Tapi maaf,
saya tidak hafal. Harus lihat tabel.
Pertanyaan
ke-9 dari Rasito, guru (Banyumas)
Bagaimana
cara Ibu membangkitkan minat siswa untuk menulis sehingga dapat menghasilkan
Buku Bersama Siswa?
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Membaca
dan menulis itu butuh latihan agar menjadi kebiasaan. Jadi awalnya sedikit saya
paksa anak untuk mendengarkan cerita dan menulis ringkasan cerita. Lalu
membacakan di depan teman-temannya. Kalau tidak mendengarkan kan tidak dapat
menulis ringkasan. Pasti malu lah pas
ditunjuk untuk baca ringkasannya. Lama-lama menjadi kebiasaan.
Pertanyaan
ke-10 dari bu Titin Sumartini (Subang-
Jawa Barat)
1.
Apa
tips ibu sehingga ibu mendapatkan inobel tingkat Nasional
2.
Jika
satu buku satu siswa, darimana sumber dana percetakannya, sedangkan mereka
belum mampu mencari uang sendiri
Jawaban bu Emi Sudarwati
1.
Tidak
ada tips khusus Bu. Saya juga tidak ada ambisi
untuk juara 1. Niat awal saya hanya
ingin belajar. Jika akhirnya juara, itu
bonus dari Allah. Jangan mudah menyerah
ya. Semangat belajar dan terus berkarya.
2.
Biaya
penerbitan dari orang tua siswa. Tapi
kalau ada anak-anak yang kurang mampu. Tapi karyanya bagus, saya siap membiayai
dengan uang pribadi.
Pertanyaan
ke-11 dari bu Husnul Hafifah (Bondowo)
1.
Apakah
perbedaan PTK dan Karya inobel?
2.
Tantangan
terbesar ibu dalam menggerakkan diri sendiri, guru lain dan siswa . Adakah tips
khusus agar agar mereka mau bergerak?
3.
Mohon
pencerahannya tentang Haiku!
Jawaban
bu Emi Sudarwati
1.
Karya
inobel harus bersifat beda, baru atau pembaharuan. Sedangkan PTK boleh menguji
coba karya orang lain di kelas kita.
2.
Saya
tidak pernah menganggap apapun sebagai tantangan. Mengalir saja seperti air. Agar mereka mau bergerak, kita harus memberi
contoh. Jangan bicara kalau belum
melakukan.
3.
Haiku
itu puisi pendek. Terdiri dari 3 baris.
Strukturnya 5:7:5. Jadi baris
pertama terdiri dari 5 suku kata. Baris
ke 2 ada 7 suku kata. Dan baris ke 3 ada 5 suku kata. Haiku ini aslinya berasal dari Jepang.
Pertanyaan
ke- 12 dari Siti Nurbaya Az, SE (Karimun,
Kepri)
Untuk
menerbitkan buku puisi harus berapa judul dan berapa halaman. Gelombang 12.
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Untuk
buku puisi tidak ada batasan jumlah judul.
Tapi untuk menjadi 1 buku ber ISBN minimal 50 halaman A5.
Pertanyaan
ke -13 dari bu Lutfiyah (Mojokerto, Jatim)
1.
Buku
Antologi yang semacam apakah yang bisa utk penilaian PAK (kriterianya) ?
2.
Saya guru mapel bahasa Indonesia di SMA , jika
saya membuat Antologi Puisi Solo, berapa nilai/skor angka kreditnya ? dan harus berapa halama
Jawaban
bu Emi Sudarwati
1.
Untuk
PAK sebaiknya buku pelajaran atau buku ajar, diktat dll. Kreterianya bisa baca di buku 4. Maaf saya tidak hafal. Sedangkan karya
inovatif, bisa juga berupa buku puisi atau cerita inspiratif.
2.
Untuk
guru Bahasa kalau tidak salah nilainya 4. Pedoman PAK. Jumlah halaman, minimal 50. Agar bisa diajukan ISBN.
ini
ada wawasan dari tim penilai PAK. Ada banyak alasan mengapa Buku dll tidak
dinilai:
1.
Bisa
jadi Timnya yang salah memaknai sebuah bukti fisik untuk dikonvert menjadi
nilai angka kredit karena multi tafsir atau dokumen salah kamar.
2.
Bisa
jadi ybs salah memasukkan bukti fisik (pengembangan diri, Seminar, KTI,
penghargaan atau lainnya). Semisal: Narasumber/peserta pelatihan masuk katagori
pengembangan diri. Untuk dapat nilai hrs sekurang_kurangnya melampirkan foto
copy undangan, surat tugas, resum kegiatan/foto dokumentasi keg dan piagam
dengan struktur program tidak kurang dari 30 jp yang dilegalisir atasan. Untuk
Seminar hampir sama dengan perlakuan pelatihan, namun tanpa struktur materi
maupun JP. (harus dimasukkan kolom seminar bukan pelatihan
Pertanyaan
ke-14 dari Agathe (Kapuas Kalimantan Tengah)
Misalkan
saya mau menulis buku LKS untuk siswa. Sumbernya dari berbagai buku yang ada,
menyesuaikan dengan waktu, keadaan dan ketersediaan di lokal. Apakah itu bisa
jadi sebuah buku ?
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Kumpulan
soal bisa saja menjadi buku. Cantumkan
daftar pustaka, jika ibu mengutip dari berbagai sumber.
Pertanyaan
ke-15 dari Aam Nurhasanah (Lebak-Banten)
Bisakah diceritakan bu, isi dari buku LUNG yang ibu
terbitkan bersama Siswa SMPN 1 Baureno?
Saya penasaran bagaimana kombinasi duet antara Guru dan Siswa dalam menulis
hingga menerbitkan buku? Bagaimana teknik pembagian naskahnya?
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Buku
Lung berisi 23 cerita pendek. Saya hanya
menulis 1 judul saja. Sedang yang 22
judul ditulis oleh siswa. Saya sudah lupa judul-judul nya. Itu sudah lama sekali. Harus buka-buka bukunya lagi kalau mau tahu
isinya.
Pertanyaan
ke-16
dari bu Marnawati (Tanah
Bumbu-Kalsel)
Apa
kiat-kiat yang harus saya lakukan agar bisa
merangkai kalimat, bu Emy? Saya sangat susah jika harus merangkai
kalimat apalagi jika setiap kalimat itu mau dipadukan menjadi sebuah paragraph.
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Agar
bisa merangkai kata dengan baik ada bebera langkah:
1.
Baca
2.
Baca
3.
Baca
Jadi
harus banyak membaca.
4.
Tulis
5.
Edit
Semua
perlu pembiasaan. Karena menulis itu
ketrampilan. Jadi bisa dipelajari dan
dibiasakan. Bukan sulapan.
Pertanyaan
ke-17 dari bu Sitti halimah (Jayapura)
Pernahkah
ibu merasa jenuh untuk menulis,bagaimana cara mengatasinya
Jawaban
bu Emi Sudarwati
Saya
manusia biasa. Pasti punya rasa
jenuh. Kalau sudah begitu, saya akan
mencari hiburan. Bisa jalan-jalan atau makan-makan dengan keluarga. Saya hanya
menulis 10-20 menit saja setiap hari.
Tidak terus-menerus. Tapi setiap
hari. Baik di blog, laptop maupun HP.
Pertanyaan
ke-18 dari bu Suhaimi (Aceh)
1.
Mohon
diberikan motivasi dan ceritakan kepada kami, tips yang membuat ibu bisa
bersemangat begitu dalam menulis.
2.
Bagaimana
cara ibu mengatur waktu ( menejemen waktu) antra menulis dengan kegiatan lain.
Jawaban
bu Emi
1.
Agar
motivasi kita selalu terbangun, tentukan alasan kita menulis. Kalau saya,. Menulis untuk mengukir sejarah
sendiri. Semua karya pasti akan
menemukan takdirnya.
2.
Menulis
tidak butuh waktu khusus. Saya hanya
menulis 10-20 menit saja setiap harinya.
Tapi harus rutin ya. Baik itu di
blog pribadi, laptop, maupun HP.
Sedangkan waktu saya yang lain masih 23 jam lebih. Bisa lah melakukan apa saja.
Dari
beberapa pertanyaan di atas, bu Emi Sudarwati membuat simpulan sebagai berikut:
Buku
adalah bukti sejarah. Merupakan catatan
bahwa kita pernah hidup di dunia ini.
Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan
menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti
akan menemukan takdirnya sendiri. Semoga
buku sederhana ini mengispirasi banyak orang.
Materi
mala mini ditutup oleh Om Jay. Beliau mengimbau agar setelah mendapatkan materi
ini , peserta pelatihan membuat resumenya diketik di word dan dikirimkan
filenya ke omjaylabs@gmail.com. kemudian publikasikan tulisannya di blog masing-masing
peserta dan viralkan ke media sosial.
Salam
Literasi! (arumliterat.blogspot.com)
Masya Allah, bu arum lengkap resumnya🥰
BalasHapusMasya Alloh bagus dan lengkap bu arum.
BalasHapusI like it
Mari kita belajar menulis bersama bu emi yg berprestasi.
BalasHapusSemakin semakin dech. Selamat ya bu.
BalasHapusLengkap Bu guru 👍
BalasHapuslengkap nian buketu resumenya, mantul sangat
BalasHapus