Pertemuan
02 :
Rabu, 3 Juni 2020
Waktu :
Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri :
Bu Hati Rahayu, S.Pd
Topik :
1. Menulis PTK menjadi buku
2. Menerbitkan buku dari hasil PTK
Penulis :
Arum Handayani_ SMPN 3 Subang (arumhandayani335@gmail.com)
Menulis
PTK bagi guru PNS adalah suatu kewajiban untuk memenuhi persyaratan kenaikan
pangkat dan golongan. Dalam menyusun PTK, agak susah menentukan latar belakang,
karena itu adalah titik awal dalam menentukan PTK yang akan dilakukan.
PTK
yang kita buat dapat dijadikan jurnal atau buku. Jurnal dan buku ini dapat
dijadikan sebagai bahan Penilaian Angka Kredit (PAK). Selain itu PTK yang
dijadikan artikel atau buku dapat dijadikan bahan literasi.
Banyak
guru yang ingin menerbitkan PTK dalam bentuk
buku kepada bu Hati. Namun, Bu Hati harus mengubahnya terlebih dahulu
agar buku tersebut tampak lebih baik dan menarik untuk dibaca.
Bu
Hati memberikan contoh PTK yang dapat
dijadikan buku dengan dua versi. Namun, contoh ini tidak untuk dipublikasikan
kepada umum. Contoh ini hanya untuk peserta pelatihan menulis. dengan
pertimbangan, perizinan hak cipta.
Namun
demikian, para peserta pelatihan dapat mengembangkan PTK-nya menjadi buku
dengan versi masing-masing
Beberapa
PTK, Inobel, dan best practice yang telah diubah menjadi buku dan diterbitkan
sebagai berikut
Menurut bu Hati, dalam mengubah PTK menjadi buku, penting sekali memperbannyak isi materi variabel bebasnya dari kata kunci judul buku kita, atau lebih memperluas isi bacaannya. Tentunya berdasarkan sumber yang relevan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kebingungan para guru dalam menentukna judul PTK
Menanggapi pertanyaan Pak M. H. Pahdi dari Banjarmasin, yaitu apakah PTK yang dijadikan
buku bisa dari 2 orang guru yang
sama-sama melakukan PTK? Beliau menjawab bahwa buku boleh disusun oleh dua
orang, dan nilai PAK nya juga untuk dua orang tersebut.
Mengenai jumlah halaman, beliau menyarankan di angka aman yaitu
70 halaman. Materinya dikembangankan, tidak sesimpel di PTK
Peserta pelatihan menulis lainya (Aam Nurhasana dari
Lebak-Banten) menyatakan kekagumannya kepada ibu Hati sebagai editor handal
yang mampu membuat tulisan menarik untuk dibaca.
Dengan rendah hati, bu hati menyatakan bahwa beliau masih
belajar dan banyak membaca buku best seller dan membaca buku yang
relevan.
Pertanyaan Fatlun Thaib
dari Gorontalo. Seberapa perlu pra siklus dalam PTK?
Bu hati menjawab bahwa siklus dalam PTK bisa dilakukan satu kali jika berhasil. Apabila tidak
berhasil bisa dilakukan dua kali, pernyataan ini didukung oleh Researc Grant
Seaqis dan profesor yang menguji PTK-nya pada tahun 2017
Pertanyaan berikutnya dari Pak Supyanto (Bekasi). Bagian-bagian
mana sajakah batang tubuh yang dibuang dan dikenbangkan dati PTK supaya menjadi
buku yang memenuhi syarat?
Jawaban bu Hati. Bagian yang dibuang yaitu bagian pendahuluan pada kata PTK, sedangkan bagian
yang dikembangkan adalah materi kata kunci. Misalkan judul Implementasi Media
Stearofom Pembelajaran Organisasi Kehidupan untuk Meningkatkan Kreativitas. Kita
kembangkan tentang Media (Pengertian, manfaat, jenis), Pembelajaran (materi
tentang belajar mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya). Kita
upayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengenai
apabila menjadi buku,bebas terserah penulis. Karena setiap penulis memiliki ide
dan kreativitas masing-masing yang berbeda sesuai penggalaman dan bacaannya
yang dia dapat. semakin literatnya penulis akan semakin oke buku yang diatulis.
Karena literasi rangkaian membaca, berpikir dan menulis.
Pertanyaan Noralia dari
Semarang, Dari outline kedua versi buku PTK yang saya tangkap, apakah benar
jika versi buku PTK itu lebih ditekankan pembahasan pada tinjauan pustaka dan
hasil penelitiannya? Data data dan grafik yang didapat ketika penelitian apakah
ikut dimasukkan ke dalam versi buku? Apakah hasil penelitian R&D bisa juga
dijadikan sebuah buku ibu?
Penjelasan dari bu Hati. Versi buku ke 2 itu PTK
keseluruhan kita masukkan dalam buku, tapi diberi materi tentang PTK. Seperti
yang dicontohkan. Pernah ditulis oleh Om
Jay dan saya juga. Data grafik boleh dimasukkan. Iu bukti telah diterapkan atau
diaplikasikan di kelas. R&D juga sangat bisa dikembangkan.
pertanyaan bu Santi dari Jayapura: Untuk PTK yang dijadikan buku, itu satu PTK saja atau harus kumpulan PTK? Apakah satu best praktice juga bisa dijadikan buku? Untuk dibuat jadi buku apakah harus diseminarkan? Sekarang sudah pembelajaran K 13. Saya punya PTK tapi tahun sebelum K13 dan perrnah jd juara di even My Teacher My Hero.Apakah boleh dibuat buku?
Jawaban bu Hati. Kalau mau membuat versi penulisan 1
cara saya satu PTK saja, kalau mau versi dua bisa beri contoh PTK satu atau
lebih. Banyaknjuga ang menulis Kumpulan
PTK. biasanya saya menuliskan pembuka dan nisi materi sepintas tentang PTK. Best
practice sangat bisa dijadikan buku, setelah dikembangkan oleh penuli. Best
Practice tidak usah diseminarkan. PTK sebelum kurikulum 13 sangat bisa
dijadikan buku
Pertanyaan bu Eka Lisdianty
dari SMAN 1 Kawali Ciamis. Bagaimana jika dalam PTK yang melaksanakan tiga
siklus, di siklus terakhir mengalami penurunan hasil, apakah PTK-nya harus
diulang. Apakah
ada yang salah dalam penentuan variabelnya apabila terjadi hal demikian?
Jawaban bu Hati. Jika siklus dua meningkat sudah
saja, dan jika siklus akhir menurun
lakukan refleksi dan tindakan lagi. Variabelnya jangan terlalu banyak, ketidakberhasilam dkarenakan
tidak fokus menilai setiap indikator dari variabel itu. Fokus satu variabel dan
mendalam pembahasannya, itulah namanya PTK.
Berikutnya pertanyaan Mahayu dari Bali. Bagaimana caranya agar kita menerapkan suatu
teori yang akan kita jadikan PTK menjadi efektif? Karena karakter belajar dan
psikologi siswa dalam satu kelas sangat beragam?
Jawaban bu Hati, agar efektif pastinya sesuai dengan
tidnakan yang akan kita lakukan , jangan meluas. Sesuai kata kunci judul PTK
kita, karena jika kita bahas mendalam materi itu malah meluas. Jadi teori fokus ke kata kunci PTK . Cari
bahasannya, apakah atau psikologi? Pilih
salah satu.
Pertanyaan Wiji. Di bagian buku yang manakah hasil2
penelitian ditulis (dimunculkan)?
Jawaban bu Hati. Bagian yang diberikan tindakan, atau kata kunci PTK
Pertanyaan Muh. Said dari Makassar. Dalam penilaian
Dupak sering PTK tidak dapat nilai dari Tim penilai. Berdasarkan pengalaman apakah perkiraan kekurangan sebuah PTK ? Jelaskan
perbedaan PTK dgn Best Practice !
Jawaban bu
hati. Untuk kenaikan pangkat, mengikuti peraturan di daerahnya masing- masing. PTK dan
best practice sangat berbeda. PTK ada alur penelitian serangkaian
observasi-rencana-tindakan-refleksi- juga bersiklus, bila siklus satu tidak
berhasil. Sedangkan best practice
pengalaman terbaik di kelas dengan sistematika tertentu yang lebih simpel. Laporan
PTK dapat dijadikan best practice. Namun, laporan best practice
tidak dapat dijadikan PTK.
Pertanyaan Pak Yulius dari Tana Toraja. PTK yang
telah dibuat, ketika akan dibuat jadi buku, apakah dilakukan daur ulang pada
kalimat-kalimat yang digunakan atau hanya dipermak pada sejumlah bagian?
Kira-kira caranya seperti apa mengolah kalimat PTK menjadi kalimat buku?
Jawaban bu Hati. Bebas terserah penulis, pokoknya harus beda dengan PTK. Patokannya minimal 70 halama di jertas A5. Mengolah kalimat PTK jangan ada kata kata laporan PTK pada badian kata pengantar atau bagian pembuka buku.
Jawaban bu Hati. Bebas terserah penulis, pokoknya harus beda dengan PTK. Patokannya minimal 70 halama di jertas A5. Mengolah kalimat PTK jangan ada kata kata laporan PTK pada badian kata pengantar atau bagian pembuka buku.
Simpulan dari paparan di atas adalah bahwa ketika
guru PNS membuat buku dari bahan PTK akan diperoleh banyak manfaat. Selain
dapat dibaca oleh semua pihak, juga karya kita akan abadi, tak lekang oleh
waktu.
Demikian
salinan materi pelatihan menulis gelombang 12 yang dilaksakan pada hari Rabu
malam bersama bu Hati pada Tanggal 03 Juni 2020. Semoga bermanfaat.
Salam
literasi! (arumliterat.blogspot.com)
Alhamdulillah.. Cukup baik bun..... Heibat...semangat terus
BalasHapusSalam kenal ibu, semangat menulis ..
BalasHapusKeren bu, tetap semangat menulis
BalasHapusMasaya Allah, bu arum selalu is the best🥰👍🥰
BalasHapusweis keren banget tulisannya Cin
BalasHapuskeren tulisannya...sangat gamblang
BalasHapusKeren bu ...
BalasHapusmantaf....renyah-renyah gimana gitu...enak dibacanya....ayo jalan-jalan ke blog saya bu
BalasHapus